Kamis, 26 September 2019

ALAT PEMURNIAN AIR

4.      Alat Pemurnian Air.
Pada umumnya, perairan yang ditumbuhi eceng gondok kondisi airnya jernih. Akar eceng gondok berbentuk serabut – serabut yang banyak dan rapat. Akar – akar ini mampu menyerap partikel – partikel yang terlarut dalam air sehingga air menjadi bersih. bahkan zat – zat berbahaya seperti racun pun dapat diserap oleh eceng gondok.
Jika mengamati membrane sel akar secara lebih teliti dengan menggunakan mikroskop electron, maka akan terlihat lubang – lubang atau saluran kecil pada membrane sel akar. Saluran ini terbentuk dari protein dan memiliki lubang dengan ukuran tertentu dan daya ikat tertentu pula. Salah satu salurannya bernama Aquaporin. Aquaporin ini merupakan saluran (protein kanal) yang hanya dapat dilewati oleh air, sehingga partikel lain tidak dapat masuk lewat aquaporin. Mekanisme tersebut menginspirasi ilmuwan untuk mengembangkan teknologi penyaringan atau pemurnian air. Dengan teknologi ini, air yang kotor dapat disaring, sehingga air hasil penyaringan benar – benar bersih dan aman untuk dikonsumsi.

Sumber : www.erwinedwar.com/2018/08/struktur-dan-fungsi-tumbuhan-materi-ipa.html

LAPISAN PELINDUNG DAN PENGILAP

3.      Lapisan Pelindung dan Pengilap.
Jika melihat Tanaman Talas atau daun teratai, maka daunnya tersebut sangat bersih dan tahan air. Jika dilihat melalui mikroskop, penampang melintang dari kedua daun tersebut. Pada permukaan daun terdapat lapisan tebal yang disebut Kutikula. Kutikula ini tersusun atas senyawa lipid berupa lilin (wax) dan polimer hidrokarbon yang disebut Kutan. Kedua senyawa ini bersifat hidrofobik atau tidak suka air, sehingga jika air mengenai lapisan ini tidak akan membasahi daun. Lapisan lilin ini juga mampu mencegah menempelnya debu atau kotoran lain dan membuat daun tetap bersih. Para ilmuwan telah mengadopsi mekanisme ini dan menerapkannya untuk membuat cat yang tidak mudah kotor, lapisan pengkilap dan lapisan anti air, misalnya pada semir sepatu, lapisan pengkilap pada mobil atau perabot rumah tangga dan sebagainya.  
sumber : www.erwinedwar.com/2018/08/struktur-dan-fungsi-tumbuhan-materi-ipa.html

Sensor Cahaya

2.      Sensor Cahaya.
Lampu penerangan jalan mampu menyala dan mati secara otomatis karena dilengkapi dengan sensor cahaya yang disebut Fotoresistor atau Light – Dependent Resistor (LDR) dan Sakelar pengatur On dan Off. Fotoresistor ini mampu mendeteksi ada dan tidak adanya cahaya di lingkungan sekitar. Fotoresistor ini merupakan resistor atau hambatan listrik yang dapat diubah nilai hambatannya melalui penyinaran cahaya. Hambatan listrik dari fotoresistor ini akan berkurang jika terkena cahaya. Dengan kata lain, jika terdapat cahaya, alat ini mampu menghantarkan listrik.
Saat menjelang pagi, sinar matahari akan mengenai fotoresistor. Menyebabkan listrik mengalir menuju sakelar. Akibatnya sakelar ini malah akan mematikan aliran listrik utama sehingga lampu penerangan jalan menjadi mati. Saat menjelang malam, aliran listrik tidak dapat mengalir melalui fotoresistor ini sehingga tidak ada aliran listrik yang mengalir menuju sakelar. Akibatnya sakelar berada dalam kondisi On sehingga lampu penerangan menyala.
Mekanisme pada lampu penerangan jalan tersebut terinspirasi oleh mekanisme yang terjadi pada tumbuhan. Tanaman kaktus hidup di daerah gurun yang kering. Tumbuhan Kaktus memiliki stomata yang unik. Stomata kaktus akan membuka saat malam hari dan akan tertutup saat siang hari untuk mengurangi penguapan air. Proses membuka dan menutupnya stomata didukung oleh aktivitas sel penjaga stomata. Sel penjaga ini memiliki reseptor cahaya yang disebut Fotoreseptor yang peka terhadap cahaya. Saat siang hari yang terik, fotoreseptor pada sel penjaga akan menangkap cahaya dan menyebabkan air dalam sel penjaga dipompa keluar dengan bantuan ion – ion. Akibatnya sel penjaga akan mengecil dan lubang stomata tertutup. Saat malam hari, air dipompa lagi masuk kedalam sel penjaga dengan bantuan ion – ion, sehingga sel penjaga menjadi lebih besar, akibatnya stomata menjadi terbuka.
sumber : www.erwinedwar.com/2018/08/struktur-dan-fungsi-tumbuhan-materi-ipa.html

PANEL SURYA (Solar Cell)

1.      Panel Surya (Solar Cell).
Panel Surya merupakan alat yang dapat mengubah sinar matahari menjadi energy listrik. Ketika cahaya matahari menabrak permukaan panel surya menyebabkan electron (Partikel penyusun atom yang bermuatan negatif) pada panel surya bergerak melalui suatu konduktor dan menjadi arus listrik. Mekanisme kerja panel surya ini terinspirasi oleh mekanisme fotosintesis yang terjadi pada daun tumbuhan.
Pada proses fotosintesis juga dibutuhkan cahaya dan zat hijau daun yang disebut klorofil. Melalui fotosintesis ini dihasilkan oksigen (O2) dan glukosa (C6 H12 O6). Saat daun terkena sinar matahari, klorofil akan menyerap energy cahaya. Elektron pada kompleks klorofil akan bergerak melalui suatu saluran dan menyebabkan muatan positif ikut bergerak. Muatan positif ini selanjutnya bergerak menuju kompleks enzim yang berfungsi menghasilkan energy kimia berupa ATP dan NADPH. Energi ATP dan NADPH ini selanjutnya akan digunakan untuk mengubah CO2 menjadi glukosa.

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA DAUN

5.      Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Daun.
Daun memiliki beberapa fungsi antara lain untuk mengambil gas Karbondioksida (CO2) yang digunakan untuk fotosintesis, mengatur penguapan air (Transpirasi) dan pernapasan (Respirasi) tumbuhan.
Pada permukaan atas dan bawah daun terdapat jaringan yang disebut Epidermis. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan di dalam daun. Pada beberapa tumbuhan, daun juga dilapisi oleh lapisan lilin yang disebut Kutikula yang berfungsi untuk mengurangi penguapan. Sel – sel epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi stomata, sisik dan rambut – rambut. Stomata dapat membuka dan menutup, menyesuaikan kondisi lingkungan. Pada tumbuhan, umumnya, saat siang hari stomata membuka sehingga karbondioksida dapat masuk kedalam daun untuk digunakan dalam fotosintesis. Pada tumbuhan yang hidup di daerah kering, misalnya kaktus, stomata menutup saat siang hari. Hal ini dilakukan agar tidak banyak air dalam tubuh yang hilang karena menguap lewat stomata. Pada tumbuhan tersebut stomata baru membuka saat malam hari.
Dibawah lapisan epidermis atas terdapat jaringan yang berbentuk silinder, tersusun padat menyerupai tiang dan banyak mengandung klorofil. Jaringan ini disebut Jaringan Palisade atau Jaringan Tiang. Di bawah Jaringan Palisade terdapat jaringan bunga karang, tersusun dari sel – sel yang bentuknya tidak teratur, tersusun longgar dan juga mengandung klorofil. Kedua jaringan ini merupakan jaringan mesofil. Jaringan Mesofil ini sebenarnya merupakan jaringan parenkim yang mengandung klorofil. Didalam jaringan mesofil inilah terjadi proses fotosisntesis. Pada tumbuhan monokotil, mesofil tidak berdiferensiasi menjadi jaringan Palisade dan jaringan bunga karang, tetapi tersusun atas sel – sel parenkim yang mengandung klorofil yang memiliki ukuran seragam. Didalam daun juga terdapat jaringan xylem yang membawa air dan mineral dari batang dan jaringan floem yang berfungsi membawa hasil fotosintesis dari daun untuk disalurkan ke seluruh tubuh tumbuhan.

sumber : www.erwinedwar.com/2018/08/struktur-dan-fungsi-tumbuhan-materi-ipa.html

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA BATANG

4.      Struktur dan Fungsi Jaringan Pada batang.
Beberapa fungsi batang antara lain menyokong bagian – bagian tumbuhan yang berada di atas tanah, sebagai jalan pengangkutan air dan mineral dari akar menuju daun dan jalan pengangkutan makanan dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan serta pada beberapa tumbuhan, batang juga berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Seperti halnya akar, batang juga memiliki epidermis, korteks dan berkas pengangkut.
a.      Epidermis.
Bagian terluar batang yang masih muda tersusun atas jaringan epidermis. Pada batang tumbuhan dikotil yang dudah dewasa, epidermis akan rusak dan digantikan oleh Periderm atau Jaringan Gabus.
b.      Korteks.
Pada bagian yang lebih dalam dari epidermis terdapat korteks. Korteks pada batang juga tersusun atas jaringan Parenkim. Pada beberapa tumbuhan seperti tebu, kentang dan rimpang kunyit, di daerah korteks inilah cadangan makanan disimpan.
c.       Berkas Pengangkut.
Berkas pengangkut pada batang merupakan kelanjutan berkas pengangkut pada akar. Melalui berkas pengangkut ini, air dan mineral yang diserap akar diteruskan oleh berkas pengangkut pada batang untuk menuju daun. Pada batang dikotil, berkas pengangkut tersusun dalam lingkaran, sedangkan pada batang monokotil, berkas pengangkut tersebar. Antara Xilem dan Floem pada berkas pengangkut tumbuhan dikotil terdapat cambium vaskuler yang aktif membelah.
sumber : www.erwinedwar.com/2018/08/struktur-dan-fungsi-tumbuhan-materi-ipa.html

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PADA AKAR

      Struktur dan Fungsi Jaringan Pada Akar.
Beberapa fungsi akar antara lain untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah, menyerap air dan mineral dalam tanah dan pada beberapa tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Pada bagian ujung akar terdapat jaringan Meristem Apikal dan Tudung Akar.
a.      Jaringan Meristem Apikal.
Jaringan yang sel – selnya terus membelah membuat akar semakin panjang.
b.      Tudung Akar.
Tudung akar berfungsi untuk melindungi sel – sel meristem tersebut saat membelah sehingga dapat menembus tanah tanpa mengalami kerusakan dan akar dapat menambatkan tubuh tumbuhan dengan kuat kedalam tanah.
Akar memiliki fungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan dengan kuat kedalam tanah. Selain itu, akar juga berfungsi untuk menyerap air dan dan mineral dari dalam tanah.
Akar tersusun atas Epidermis, Korteks dan Silinder Pusat.
a.      Epidermis.
Epidermis merupakan bagian terluar akar. Sel – sel epidermis memiliki dinding yang tipis sehingga air dan mineral mudah masuk kedalam korteks dan silinder pusat. Pada bagian tertentu sel – sel epidermis juga mengalami modifikasi menjadi rambut akar yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air dan mineral.
b.      Korteks.
Bagian yang lebih dalam dari epidermis yaitu korteks. Korteks tersusun atas jaringan Parenkim yang dinding selnya tipis dan tersusun renggang. Korteks ini berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan bagi tumbuhan. Lapisan terdalam dari korteks disebut endodermis. Lapisan endodermis tersusun atas satu lapis sel yang membatasi korteks dengan silinder pusat. Pada endodermis terdapat bentukan seperti pita yang disebut Pita kaspari. Pita Kaspari berfungsi untuk mengatur jalannya mineral yang diserap oleh akar agar menuju ke silinder pusat.
c.       Silinder Pusat.
Di sebelah dalam endodermis terdapat daerah silinder pusat atau Stele. Silinder Pusat tersusun atas jaringan pengangkut dan jaringan pendukung lainnya seperti perisikel dan Parenkim Empulur. Sel – sel perisekel berfungsi untuk membentuk cabang akar. Berkas pengangkut pada silinder pusat terdiri atas :
1.      Xilem yang berfungsi mengangkut air dan mineral dari tanah menuju batang hingga ke daun.
2.      Floem yang berfungsi mengangkut makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.


JARINGAN DEWASA

2.      Jaringan Dewasa (Jaringan Permanen).
Jaringan Dewasa (Jaringan Permanen) merupakan jaringan yang bersifat non – meristematik atau tidak aktif membelah. Jaringan ini berasal dari pembelahan sel – sel meristem primer dan sel – sel meristem sekunder, yang telah mengalami diferensiasi atau mengalami perubahan bentuk sehingga memiliki fungsi tertentu. Berdasarkan fungsinya, jaringan dewasa dibedakan menjadi empat (4), yaitu Jaringan Pelindung, Jaringan Dasar, Jaringan Penyokong, Jaringan Pengangkut.
a.      Jaringan Pelindung.
Jaringan Pelindung terdapat di seluruh permukaan luar tumbuhan. Tumbuhan membutuhkan jaringan pelindung untuk melindungi bagian dalam tumbuhan dari berbagai pengaruh luar yang merugikan, misalnya hilangnya air akibat suhu yang meningkat dan melindungi dari kerusakan mekanik. Contoh dari jaringan pelindung yaitu jaringan Epidermis. Sel – sel epidermis dapat berkembang (mengalami modifikasi) menjadi alat pelindung tambahan, misalnya stomata (mulut daun), sisik, trikoma (rambut - rambut) dan duri (spina)
b.      Jaringan Dasar.
Jaringan Dasar merupakan jaringan yang hampir terdapat pada seluruh bagian tumbuhan. Jaringan Dasar seringkali disebut Jaringan Pengisi. Jaringan ini berperan penting dalam semua proses fisiologi (metabolisme) pada tumbuhan. Contoh dari jaringan dasar ini yaitu jaringan Parenkim. Jaringan Parenkim dapat berdiferensiasi menjadi banyak jenis jaringan Parenkim lain, misalnya pada buah dan umbi. Parenkim berdiferensiasi menjadi Parenkim cadangan makanan yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan bagi tumbuhan. Pada daun, jaringan Parenkim berdiferensiasi menjadi Jaringan Palisade dan Jaringan Bunga Karang, yang berfungsi untuk proses fotosintesis.
Sumber : www.erwinedwar.com/2018/08/struktur-dan-fungsi-tumbuhan-materi-ipa.html

JARINGAN MERISTEM

1.      Jaringan Meristem (Jaringan Embrional).
Jaringan meristem (Jaringan Embrional) adalah jaringan yang sel – selnya aktif membelah diri secara mitosis. Hal ini menyebabkan sel – sel tumbuhan semakin bertambah dan menyebabkan tumbuhan mengalami pertambahan tinggi dan volume. Berdasarkan asal terbentuknya, Jaringan Meristem dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu Meristem Primer dan Meristem Sekunder.
a.      Meristem Primer.
Meristem Primer adalah jaringan meristem pada tumbuhan yang sel – selnya aktif membelah. Meristem Primer pada umumnya terdapat pada ujung batang dan ujung akar. Oleh karena itu, meristem primer menyebabkan pertumbuhan primer pada tumbuhan (pertumbuhan vertical atau perpanjangan akar dan batang).
b.      Meristem Sekunder.
Meristem Sekunder berasal dari sel – sel dewasa yang berubah sifatnya menjadi meristematik kembali (aktif membelah kembali). Contohnya adalah cambium pembuluh (cambium vaskuler) dan cambium gabus (felogen). Kambiumvaskuler merupakan lapisan  sel – sel aktif membelah yang terletak diantara pembuluh angkut xylem dan floem. Kambium vaskuler ini banyak terdapat pada batang dan akar tumbuhan dikotil, sedangkan tumbuhan monokotil pada umumnya tidak memiliki cambium vaskuler.
Aktivitas cambium ini menyebabkan tumbuhan mengalami pertumbuhan sekunder sehingga batang menjadi besar. Aktivitas pembelahan cambium vaskuler kearah dalam akan membentuk xylem sekunder sedangkan pembelahan kea rah luar akan membentuk floem sekunder.

sumber: www.erwinedwar.com/2018/08/struktur-dan-fungsi-tumbuhan-materi-ipa.html

STRUKTUR DAN FUNGSI BUAH DAN BIJI

5.      Struktur dan Fungsi Buah dan Biji.
Salah satu bagian dari dari bunga yaitu Putik (Pistillum). Putik terdiri atas tiga bagian yaitu :
a.       Bakal Buah (Ovarium), yaitu bagian dasar yang menggelembung
b.      Tangkai Putik (stilus), yaitu bagian yang memanjang
c.       Kepala Putik (Stigma)
Didalam bakal buah terdapat satu atau lebih bakal biji (ovul). Pada perkembangan selanjutnya, bakal buah akan berkembang menjadi buah, sedangkan bakal biji akan berkembang menjadi biji.

sumber : www.erwinedwar.com/2018/08/struktur-dan-fungsi-tumbuhan-materi-ipa.html

STRUKTUR DAN FUNGSI BUNGA

Struktur dan Fungsi Bunga.
Bunga merupakan alat reproduksi generative pada tumbuhan. Bunga biasanya memiliki warna yang menarik dan berfungsi untuk menarik serangga atau hewan lain yang dapat membantu proses penyerbukan. Secara umum, bunga tersusun atas dua bagian utama, yaitu : 

a.      Perhiasan Bunga.
Perhiasan Bunga meliputi tangkai, kelopak (kaliks) dan mahkota (korola).

b.      Alat Reproduksi Bunga.
Alat reproduksi bunga berupa benang sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina)
Bunga yang memiliki bagian – bagian tersebut disebut bunga lengkap, sedangkan bunga yang tidak memiliki salah satunga disebut bunga tidak lengkap.
Berdasarkan keberadaan alat reproduksi dalam satu bunga, ada bunga yang memiliki benang sari dan putik dalam satu bunga. Bunga yang demikian disebut dengan bunga sempurna. namun ada juga bunga yang hanya memiliki satu alat kelamin saja dalam satu bunga, benang sari saja atau putik saja. Bunga yang demikian disebut bunga tidak sempurna.
sumber: http://www.erwinedwar.com/2018/08/struktur-dan-fungsi-tumbuhan-materi-ipa.html

STRUKTUR DAN FUNGSI DAUN

Struktur dan fungsi daun

Daun merupakan bagian dari tumbuhan yang berbentuk lebar dan pipih serta berwarna hijau karena mengandung klorofil. Pada lembaran daun terdapat tulang-tulang daun, dimana tumbuhan monokotil memiliki tulang daun yang berbentuk melengkung sejajar, sedangkan tulang daun yang terdapat pada tumbuhan dikotil memiliki bentuk yang menyirip dan menjari. Akan tetapi tumbuhan air yang mengapung hanya memiliki stomata dipermukaan atas daun. Adapun fungsi daun pada tumbuhan diantaranya adalah sebagai tempat untuk melakukan fotosintesis, sebagai organ pernapasan yaitu melalui stomata, sebagai tempat terjadinya penguapan air, dan sebagai alat untuk perkembangbiakan tumbuhan.

STRUKTUR DAN FUNGSI BATANG


Batang adalah bagian utama dari tumbuhan yang berada diatas tanah dan memiliki fungsi sebagai pendukung bagian-bagian tumbuhan lainnya seperti daun, bunga, dan buah. batang mempunyai ruas dan antar ruas, dimana pada ruas akan muncul bunga atau tunas daun. Cabang-cabang yang terdapat pada batang berfungsi untuk menempatkan daun dalam posisi yang memungkinkan daun mendapatkan cahaya matahari sebagai proses fotosintesis.
  • Struktur batang tumbuhan
Dilihat dari struktur luarnya, batang setiap tumbuhan berbeda-beda. Seperti panjang pendek antara pohon satu dengan pohon lainnya tidak sama, ini bisa terjadi karena dipengaruhi oleh sifat genetis dan kondisi lingkungan seperti cahaya, suhu, dan kesuburan tanah. Pada batang terdapat nodus atau buku (tempat tumbuhnya daun) dan internodus (daerah diantara dua buku atau nodus). Berdasarnya pada keadaannya, batang dibedakan menjadi dua macam yaitu tumbuhan lunak (tumbuhan herba) dan tumbuhan berkayu.
Jika dilihat dari struktur dalam pada batang tumbuhan, batang tumbuhan herba tidak memiliki jaringan kayu dan tidak mengandung gabus, melainkan memiliki jaringan penyokong. Sedangkan pada batang tumbuhan berkayu tersusun oleh epidermis, stele, dan korteks.
  • Fungsi batang pada tumbuhan
Beberapa fungsi batang pada tumbuhan, antara lain:
  1. Batang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan cadangan makanan,
  2. Batang berfungsi sebagai tempat melekatnya daun, bunga, dan buah,
  3. Batang berfungsi untuk menyalurkan air serta garam atau mineral dari akar sampai ke daun dan juga menyalurkan zat makanan dari daun ke seluruh tubuh,
  4. Batang berfungsi untuk mengarahkan tumbuhan supaya mendapatkan cahaya matahari yang cukup.